Kinerja Moncer Awal Masa Jabatan, Kajari Siak Heri Yulianto Langsung Sabet 3 Penghargaan Bergengsi

​Siak, Petah.id - Baru beberapa bulan menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Siak, Heri Yulianto langsung memimpin jajarannya menorehkan prestasi gemilang dengan meraih tiga penghargaan bergengsi dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Kejaksaan Tinggi Riau Tahun 2025. Pencapaian ini menjadi sinyal kuat atas komitmen Kejari Siak untuk meningkatkan kualitas penegakan hukum di bawah kepemimpinan yang baru.​Sinyal Positif dari Rakerda Kejati Riau​Kejari Siak berhasil memborong tiga gelar juara, menunjukkan konsistensi kinerja di berbagai bidang utama Kejaksaan. Tiga penghargaan yang berhasil diraih adalah juara 2 penilaian capaian kinerja terbaik Bidang Pidana Khusus,​juara 3 penilaian vapaian kinerja terbaik Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara dan ​juara 3 oenilaian capaian kinerja Terbaik Bidang Tindak Pidana Umum.Kajati Riau, Sutikno mengapresiasi atas capaian Kejari Siak. Bagi yang belum, terus memberikan dedikasi terbaik karena sejatinya, apa yang dilakukan sepenuhnya memberikan pelayanan untuk masyarakat.“Kita mesti berperan dalam memberikan rasa aman dan berlaku adil untuk masyarakat,” kata Kajati Riau Sutikno.Sementara itu, ​Kasi Pidsus Kejari Siak, Muhammad Juriko Wibisono, yang mengonfirmasi kabar tersebut, menekankan bahwa prestasi yang diraih merupakan bukti nyata dari integritas, kualitas kinerja, dan komitmen seluruh jajaran Kejari Siak.​"Prestasi ini menjadi bukti nyata atas kualitas kinerja, integritas, dan komitmen seluruh jajaran Kejaksaan Negeri Siak dalam memberikan pelayanan hukum optimal kepada masyarakat serta menjalankan fungsi penegakan hukum secara profesional dan akuntabel," ujar Juriko.​Alih-alih berpuas diri, Kajari Siak, Heri Yulianto, memanfaatkan momentum ini untuk menyampaikan apresiasi sekaligus menegaskan janji untuk terus memperbaiki diri.​Kepada seluruh jajarannya, Kajari Heri Yulianto menyampaikan apresiasi atas kerja keras yang telah dilakukan. Ia memastikan bahwa prestasi di tingkat provinsi ini hanyalah pijakan awal.​"Ke depan, Kejaksaan Negeri Siak akan terus meningkatkan kinerja dan pelayanan publik guna mewujudkan penegakan hukum yang berkeadilan dan bermanfaat bagi masyarakat," ungkap Kajari Heri Yulianto.​Pencapaian tiga penghargaan ini, khususnya di awal masa jabatan Kajari Heri Yulianto, diharapkan menjadi pelecut semangat bagi seluruh pegawai Kejari Siak untuk mewujudkan penegakan hukum yang semakin profesional, akuntabel, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat luas.

Bupati dorong PSR, Jalan Perkebunan kelapa Sawit dan Beasiswa lewat BPDP

Siak, Petah.id – Bupati Siak Afni Zulkifli membuka Forum Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah yang fokus pada peremajaan dan pengembangan perkebunan sawit rakyat berkelanjutan. Forum ini mempertemukan pemerintah daerah, petani, koperasi, dan pemangku kepentingan untuk mempercepat akses pendanaan pusat dan memperkuat koordinasi lintas sektor.“Kegiatan ini kita namakan sebagai forum percepatan pertumbuhan ekonomi daerah melalui program peremajaan dan pengembangan perkebunan sawit rakyat berkelanjutan di Kabupaten Siak,” ujar Bupati Afni di Zamrud Room, Komplek Rumah Rakyat, Rabu (26/11/2025).Ia menjelaskan forum ini dibentuk bertujuan mencari solusi persoalan yang dihadapi para petani kelapa sawit seperti kebutuhan infrastruktur perkebunan, jalan produksi, harus tersedia. Peluang pendanaan justru tersedia luas di pusat, khususnya melalui BPDP, yang sejalan dengan visi misi utama Bupati dan Wakil Bupati sekaligus dapat menderek pertumbuhan ekonomi daerah.Afni memaparkan hasil kunjungan Pemerintah Kabupaten Siak ke Badan Pengelolaan Dana Perkebunan bahwa anggaran besar sebenarnya sudah tersedia. Namun selama ini kurang dimanfaatkan daerah karena minimnya proposal yang diajukan.“Di BPDP ada anggaran Rp7 triliun di pusat, tapi selama ini akses dari daerah kurang. Karena usulan proposalnya minim. Mereka sebenarnya menunggu usulan dari daerah dan kita pun jangan berjalan sendiri-sendiri,” tegas Bupati Afni.Dari total luasan lahan perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Siak didominasi oleh perkebunan rakyat seluas sekitar 220.974 hektare. Namun banyak persoalan mendasar yang dikeluhkan masyarakat seperti pembangunan jalan produksi yang tidak bisa ditangani sepenuhnya oleh APBD.“Mari kita perjuangkan bersama-sama, kita jemput, karena anggaran nya sudah tersedia. Perjuangan kita harus lewat non-APBD, dan terbukti kita sudah mampu mengakses itu,” ungkapnya.Bupati juga menyoroti rendahnya capaian ISPO di Kabupaten Siak, yang baru sekitar 1.226 hektare atau 0,6 persen dari total potensi. Ia menilai hambatan ini dipengaruhi oleh keterbatasan SDM, perubahan regulasi, dan lemahnya koordinasi kelembagaan petani.“Forum ini harus hidup. Kita harus menyesuaikan dengan setiap perubahan kebijakan dari pusat. Dan jangan tinggalkan petani kita meraba-raba sendirian,” tegas Bupati Afni.Ia meminta agar dibentuk sekretariat kecil forum di bawah Bapperida sehingga ada ruang konsultasi bagi petani dan koperasi yang kesulitan menyiapkan dokumen teknis, terutama terkait PSR dan sarpras. “Kita pemerintah ini simpul dari semua kepentingan. Tugas kita membantu, mempermudah, bukan menyulitkan,” tambahnya.Kabid Ekonomi dan SDA, Andi Darmawan, ST, MT menegaskan forum ini menjadi ruang penting untuk mempercepat proses administrasi proposal PSR, sarpras, dan berbagai bantuan perkebunan lainnya. Menurutnya, banyak proposal petani dan koperasi tertunda karena kendala teknis seperti penyusunan peta, gambar, dan perhitungan teknis jalan produksi.“Kendala utama yang disampaikan petani adalah mereka tidak bisa membuat peta dan gambar. Melalui sekretariat forum ini, kita bisa meminta bantuan ke PU untuk menghitung dengan sertifikasi teknis yang dibutuhkan,” jelas Wawan.